Electricity Lightning>
WELLCOME TO ArCOMPANY

Seacrh By Labels

Minggu, 25 November 2018

Tidak ada komentar:


Metode Dan Tools Rekayasa Perangkat Lunak


Abstrak
Rekayasa perangkat lunak merupakan sebuah pempaparan rangkaian teknologi. Untuk mencapai suatu kualitas, banyak pendekatan keteknikan dan komitmen dasar yang mesti  diterapkan. Misalnya Total Quality Management, atau pengembangan proses yang terus menerus.  Dalam pengembangan perangkat lunak kita mengenal istilah metode dan tools perangkat lunak.
Metode-metode perangkat lunak memberikan teknik untuk membangun perangkat lunak. Metode software engineering memberikan tehnik-tehnik bagaimana membentuk software. Terdiri dari serangkaian tugas seperti perencanaan dan estimasi proyekSedangkan Tool-tool rekayasa perangkat lunak memberikan topangan yang otomatis ataupun semi otomatis pada proses-proses dan metode-metode yang ada.
Kunci : metode rekayasa perangkat lunak, tools rekayasa perangkat lunak
PENDAHULUAN
Dewasa ini dengan berbagai perkembangan yang ada seiring dengan pertumbuhan ekonomi dari semua bangsa-bangsa maju tergantung pada perangkat lunak. Peran perangkat lunak saat ini berfungsi sebagai produk yang mengantarkan potensi penghitungan yang dibangun oleh perangkat lunak komputer. Perangkat lunak sebagai transformer informasi yang memproduksi, mengatur, memperoleh, memodifikasi, menampilkan atau memancarkan informasi, sehingga pekerjaan menjadi semakin mudah. Perangkat lunak juga berfungsi sebagai kendaraan yang mengantarkan sebuah produk. Dasar untuk kontrol komputer (sistem operasi), komunikasi informasi (jaringan) dan penciptaan serta kontrol dari program-program lain (piranti dan lingkungan perangkat lunak).
Tool pengembangan perangkat lunak adalah tool berbasis komputer yang dimaksudkan untuk membantu proses siklus hidup perangkat lunak. Tool mengizinkan tindakan berulang yang didefinisikan dengan baik untuk menjadi otomatis, mengurangi isi teori pada rekayasa perangkat lunak yang kemudian bebas untuk berkonsentrasi pada aspek yang kreatif dari proses. Tool sering dirancang untuk mendukung metode rekayasa perangkat lunak tertentu dan mengurangi beban administratif yang berhubungan dengan penerapan metode secara manual. Seperti metode rekayasa perangkat lunak, tool dimaksudkan untuk membuat rekayasa perangkat lunak yang lebih sistematis dan tool mempunyai cakupan yang berbeda dengan pendukung tugas perorangan untuk mencakup siklus hidup yang lengkap.
Metode rekayasa perangkat lunak memaksakan struktur pada aktivitas rekayasa perangkat lunak dengan tujuan bagaimana membuat aktivitas yang sistematis dan akhirnya lebih sukses. Metode-metode pada umumnya menyediakan sebuah notasi dan kosakata, prosedur untuk melakukan tugas yang bisa diidentifikasi, dan petunjuk untuk mengecek proses dan produk. Mereka berubah secara luas di dalam lingkup, dari tahap siklus hidup tunggal menuju siklus hidup yang lengkap.
Sedangkan manual terperinci pada peralatan spesifik, banyak dokumen riset pada peralatan inovatif, dan tulisan teknis umum pada peralatan rekayasa perangkat lunak relatif lengkap. Satu kesulitan adalah tingkat perubahan yang tinggi pada peralatan rekayasa perangkat lunak secara umum. Detail spesifik juga berubah secara teratur, membuat peralatan rekayasa perangkat lunak sulit untuk membuatnya menjadi nyata, contohnya kemutahiran (up-to-date). Bagian selanjutnya adalah pembahasan untuk metode dan tool rekayasa perangkat lunak.

METODE-METODE REKAYASA PERANGKAT LUNAK
Subarea metode rekayasa perangkat lunak dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
  1. Metode Heuristik, yang berhadapan dengan pendekatan informal.
  2. Metode Formal, yang berhadapan dengan pendekatan berdasarkan matematika, dan
  3. Metode Pembuatan Prototipe, yang berhadapan dengan pendekatan rekayasa perangkat lunak berdasarkan pada berbagai bentuk pembuatan prototipe.

Metode Heuristik
Pembahasan ini berisi empat kategori, yaitu:
1.  Metode-Metode Terstruktur
Sistem dibangun dari sudut pandang fungsional, mulai dari pandangan tingkat tinggi dan menjadi rancangan yang lebih terperinci.
2.  Metode-Metode Berorientasi Data
Di sini, titik awal adalah struktur data yang memanipulasi program, dibanding melakukan fungsinya
3.  Metode-Metode Berorientasi Objek
Sistem dipandang sebagai suatu koleksi objek dibanding fungsi.
4.  Kategori Domain Spesifik
Kategori ini meliputi metode terspesialisasi untuk pengembangan sistem yang melibatkan real-time atau aspek keamanan.

Metode Formal
Ini berhadapan dengan metode rekayasa perangkat lunak berbasis matematika dan dibagi lagi menurut berbagai aspek dari metode formal.
1.  Bahasa dan Notasi Spesifikasi
Pembahasan ini berhubungan dengan bahasa atau notasi spesifikasi yang digunakan. Bahasa spesifikasi dapat digolongkan sebagai bahasa yang berorientasi model, berorientasi properti, atau berorientasi perilaku.
2.  Perbaikan
Pembahasan ini berhubungan dengan bagaimana metode perbaikan (atau transformasi) spesifikasi ke dalam suatu bentuk yang semakin mendekati bentuk akhir yang diinginkan dari suatu program yang dapat tereksekusi.
3.  Properti Verifikasi / Pembuktian
Pembahasan meliputi properti verifikasi yang dikhususkan untuk pendekatan formal, mencakup penyediaan teorema dan pengecekan model.

Metode Pembuatan Prototipe
Sub-sub bagian ini meliputi metode yang menyertakan perangkat lunak dan dibagi-lagi ke dalam:
1.  Gaya Pembuatan Prototipe (prototyping styles)
Pembahasan gaya pembuatan prototipe mengidentifikasi berbagai pendekatan, yaitu throwaway, evolutionary, dan executable specification.
2.  Target Pembuatan Prototipe (prototyping target)
Contoh target dari metode pembuatan prototipe mungkin dibutuhkan, seperti perancangan arsitektural, atau antarmuka pengguna (Pomberger dan Blascheck, 1996).
3.  Teknik-Teknik Evaluasi Pembuatan Prototipe (prototyping evaluation techniques)
Pembahasan ini meliputi tata cara dengan hasil latihan prototipe yang digunakan.

TOOL REKAYASA PERANGKAT LUNAK
Ada lima pembahasan di dalam tool rekayasa perangkat lunak, yaitu
1. kebutuhan perangkat lunak,
2. perancangan perangkat lunak,
3. konstruksi perangkat lunak,
4. pengujian perangkat lunak, dan
5. pemeliharaan perangkat lunak.
Sementara yang lainnya adalah manajemen konfigurasi perangkat lunak, manajemen rekayasa perangkat lunak, proses rekayasa perangkat lunak, dan kualitas perangkat lunak. Semua pembahasan menunjukkan area seperti peralatan teknik pengintegrasian yang berpotensi untuk dapat digunakan pada semua kelas peralatan.

Tool Kebutuhan Perangkat Lunak
Tool dalam hubungannya dengan kebutuhan perangkat lunak digolongkan ke dalam dua kategori, yaitu:
1.  Tool Pemodelan Kebutuhan
Tool ini digunakan untuk mendapatkan kebenaran, penelitian, penetapan, dan penyalidasian kebutuhan perangkat lunak.
2.  Tool Penjajakan Kebutuhan
Tool ini menjadi terus meningkat seperti kompleksitas dari pertumbuhan perangkat lunak. Karena mereka juga relevan didalam proses siklus hidup lainnya, mereka diperkenalkan secara terpisah dari kebutuhan peralatan pemodelan kebutuhan.
Tool Perancangan Perangkat Lunak
Pembahasan ini mencakup peralatan untuk menciptakan dan memeriksa perancangan perangkat lunak. Adanya bermacam-macam peralatan dengan banyaknya variasi menimbulkan konsekuensi pada keanekaragaman metode dan notasi perancangan perangkat lunak. Walaupun muncul variasi, tidak ada yang memaksa divisi untuk menerapkan pembahasan yang telah ditemukan.
Tool Konstruksi Perangkat Lunak
Pembahasan ini mencakup peralatan konstruksi perangkat lunak. Peralatan ini digunakan untuk menghasilkan dan menerjemahkan penyajian program (sebagai contoh, kode program) yang cukup terperinci dan tegas untuk memungkinkan eksekusi mesin. Tool-tool tersebut adalah:
1.  Editor Program (program editor)
Tool ini digunakan untuk menciptakan dan memodifikasi program, dan mungkin untuk dokumen yang berhubungan dengannya. Editor program bisa berupa teks tujuan umum atau editor dokumen, atau dapat dikhususkan untuk suatu bahasa target.
2.  Kompilator dan Generator Code (compiler dan code generator)
Secara tradisional, kompilator telah mengambil peran sebagai penerjemah kode program yang tidak interaktif, tetapi telah ada suatu kecenderungan untuk mengintegrasikan kompilator dengan editor program untuk menyediakan lingkungan program yang terintegrasi. Pembahasan ini juga meliputi praprosesor, penghubung atau pemuat (linker/loader), dan generator kode.
3.  Interpreter
Tool ini menyediakan eksekusi perangkat lunak melalui emulasi. Mereka dapat mendukung aktivitas konstruksi perangkat lunak dengan menyediakan suatu lingkungan yang dapat diamati dan dapat diawasi untuk eksekusi program.
4.  Pengawakutu (debugger)
Tool ini dipertimbangkan sebagai kategori terpisah karena mereka mendukung proses konstruksi perangkat lunak. Namun, tool ini berbeda dengan editor program dan kompilator.
Tool Pengujian Perangkat Lunak
Tool-tool yang digunakan untuk pengujian perangkat lunak adalah sebagai berikut:
1.  Generator Pengujian (test generator)
Tool ini membantu pengembangan kasus pengujian.
2.  Kerangka Eksekusi Pengujian (test execution framework)
Peralatan ini memungkinkan eksekusi kasus pengujian di dalam suatu lingkungan yang dikendalikan untuk mengamati perilaku objek di bawah pengujian.
3.  Tool Evaluasi Pengujian (test evaluation tool)
Tool ini mendukung penilaian hasil pelaksanaan pengujian, membantu untuk menentukan benar atau tidaknya perilaku yang diamati, dan menyesuaikan diri kepada perilaku yang diharapkan.
4.  Tool Manajemen Pengujian (test management tool)
Tool ini menyediakan dukungan untuk semua aspek dari proses pengujian perangkat lunak.
5.  Tool Analisis Kinerja (performance analysis tool)
Tool ini digunakan untuk mengukur dan meneliti kinerja perangkat lunak, yaitu suatu format khusus dari pengujian dengan tujuan untuk menilai perilaku kinerja, bukan perilaku fungsional (ketepatan) (Reiss, 1996).

Tool Pemeliharaan Perangkat Lunak
Pembahasan ini mencakup pemeliharaan yang penting, terutama di dalam perawatan perangkat lunak ketika perangkat lunak yang ada dimodifikasi. Ada dua kategori yang dikenal, yaitu:
1.  Tool Pemahaman
Tool ini membantu pemahaman manusia dari program. Contohnya adalah peralatan visualisasi, seperti program animator dan slicers (Reiss, 1996).
2.  Tool Rekayasa Ulang
Di dalam pemeliharaan perangkat lunak, rekayasa ulang digambarkan sebagai perubahan dan pengujian dari subjek perangkat lunak untuk menyusun kembali ke dalam suatu bentuk baru yang mencakup implementasi bentuk yang baru. Tool rekayasa ulang akan mendukung aktivitas.
Kebalikan tool rekayasa akan membantu proses dengan aktif memutar kembali suatu produk yang ada untuk menciptakan artefak, seperti spesifikasi dan uraian desain, yang kemudian dapat diubah untuk menghasilkan produk baru dari produk lama.

Tool Manajemen Konfigurasi Perangkat Lunak
Tool untuk manajemen konfigurasi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu
1.  Tool Kecacatan, Peningkatan, Permasalahan, dan Pelacak Masalah (defect, enhancement, issue, don problem-tracking tool)
Tool ini digunakan pada hubungan dengan isu pelacak masalah yang berhubungan dengan produk perangkat lunak tertentu.
2.  Tool Manajemen Versi (version management tool)
Tool ini dilibatkan di dalam manajemen dari berbagai versi suatu.
3.  Tool Rills dan Pembangunan (release dan build tool)
Tool ini digunakan untuk mengatur tugas dari rills dan pembangunan perangkat lunak. Kategori ini meliputi tool instalasi yang sudah secara luas digunakan untuk pengonfigurasian instalasi produk perangkat lunak.

Tool Manajemen Rekayasa Perangkat Lunak
Tool manajemen perangkat lunak dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu:
1.  Perencanaan Proyek dan Tool Penjajakan
Tool ini digunakan pada pengukuran usaha proyek perangkat lunak dan estimasi biaya, seperti penjadwalan proyek.
2.  Tool Manajemen Risiko
Tool ini digunakan dalam pengidentifikasian, estimasi, dan pengawasan risiko.
3.  Tool Pengukuran
Tool pengukuran membantu dalam melakukan aktivitas yang berhubungan dengan program pengukuran perangkat lunak.

Tool Proses Rekayasa Perangkat Lunak
Tool proses rekayasa perangkat lunak dibagi menjadi:
1.  Tool Pemodelan Proses
Tool ini digunakan untuk model dan investigasi proses rekayasa perangkat lunak (Pfleeger, 2001).
2.  Tool Manajemen Proses
Tool ini menyediakan dukungan untuk manajemen rekayasa perangkat lunak.
3.  Lingkungan CASE Terintegrasi
Tool rekayasa perangkat lunak terbantu komputer (computer- aided) yang terintegrasi atau lingkungan yang mencakup berbagai tahap dari siklus hidup rekayasa perangkat lunak menjadi bagian subpembahasan ini. Tool dapat melakukan berbagai fungsi sehingga berpotensi untuk saling berhubungan dengan proses siklus hidup perangkat lunak yang dieksekusi (Muller, 1996).
4.  Lingkungan Rekayasa Perangkat Lunak Berpusat Proses
Lingkungan ini dengan tegas menyertakan informasi pada proses siklus hidup perangkat lunak dan memandu serta mengawasi pengguna menurut proses yang ditentukan.

Tool Kualitas Perangkat Lunak
Tool kualitas dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
1.  Tool Review dan Audit
Tool ini digunakan untuk mereview dan mengaudit.
2.  Tool Analisis Stabs
Tool ini digunakan untuk meneliti bentuk perangkat lunak, seperti penganalisis semantik dan sintaksis, seperti halnya data, aliran kontrol, dan penganalisis ketergantungan, atau untuk membuktikan properti yang diinginkan.
KESIMPULAN
Tool pengembangan perangkat lunak adalah tool berbasis komputer yang dimaksudkan untuk membantu proses siklus hidup perangkat lunak. Tool mengizinkan perulangan, tindakan yang didefinisikan dengan baik untuk menjadi otomatis, dan pengurangan isi teori pada rekayasa perangkat lunak yang kemudian bebas untuk berkonsentrasi pada aspek yang kreatif dari proses. Tool sering dirancang untuk mendukung metode rekayasa perangkat lunak tertentu dan mengurangi beban administratif yang berhubungan dengan penerapan metode secara manual.
Metode-Metode Rekayasa Perangkat Lunak
Subarea metode rekayasa perangkat lunak dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
  1. Metode Heuristik, yang berhadapan dengan pendekatan informal.
  2. Metode Formal, yang berhadapan dengan pendekatan berdasarkan matematika, dan
  3. Metode Pembuatan Prototipe, yang berhadapan dengan pendekatan rekayasa perangkat lunak berdasarkan pada berbagai bentuk pembuatan prototipe.
Tool Rekayasa Perangkat Lunak
Ada lima pembahasan di dalam tool rekayasa perangkat lunak, yaitu
1. kebutuhan perangkat lunak,
2. perancangan perangkat lunak,
3. konstruksi perangkat lunak,
4. pengujian perangkat lunak, dan
5. pemeliharaan perangkat lunak.
Tidak ada komentar:

Tips Memulai Bisnis Budidaya atau Ternak Lele yang Menguntungkan

Jurnal blog tips memulai bisnis budidaya atau ternal lele yang menguntungkan
Budidaya atau ternak ikan lele adalah salah satu peluang bisnis menguntungkan yang dapat Anda manfaatkan. Di mana, lele adalah salah satu ikan tawar yang paling diminati, khususnya oleh masyarakat Indonesia. Menjalankan bisnis ikan lele pun tidak sulit, karena ikan lele termasuk ikan yang mudah didapatkan dan cara perawatannya pun lebih mudah dibanding jenis ikan lainnya. Bagi Anda yang ingin memulai bisnis budidya atau ternak lele, ikutilah beberapa tips di bawah ini agar bisnis Anda berjalan dengan baik dan lebih mudah berkembang.

Persiapkan Kolam Lele

Hal pertama sebelum memulai bisnis budidaya atau ternak lele adalah menyediakan kolam, bisa dalam bentuk tanah, terpal, maupun semen. Pastikan kolam yang Anda buat memiliki ukuran yang besar sehingga mengurangi risiko ikan lele mati karena kekurangan oksigen. Setelah proses pengisian kolam, Anda juga harus menunggu beberapa hari sebelum menebar bibit lele ke dalam kolam. Karena, Anda harus menunggu proses pembentukan lumut dan fitoplankton yang dapat menetralkan air kolam agar tidak mudah keruh.

Pilihlah Bibit Unggul

Dalam pemilihan bibit pun Anda tidak boleh adal. Anda harus memilih bibit lele unggul yang lebih sulit terserang penyakit, sehat, dan lebih besar. Lalu apa saja ciri bibit unggul pada lele? Bibit ikan lele yang unggul akan lebih gesit dan agresif saat pemberian makan, ukuran lele terlihat sama, warna sedikit lebih terang, dan sebagainya.

Pisahkan Lele Ukuran Besar & Kecil

Ikan lele merupakan jenis ikan kanibal atau suka memakan sesama jenis. Jadi untung menghindari risiko kematian pada lele, Anda dapat memisahkan lele yang berukuran besar dengan lele yang berukuran kecil. Dengan begitu, Anda tidak perlu khawatir, ikan lele memakan satu sama lain.

Perhatikan Proses Penebaran Bibit

Kesalahan paling fatal yang dilakukan oleh peternak lele pemula adalah menebar bibit lele langsung ke dalam kolam secara berbarengan. Hal ini tentu dapat membuat bibit lele stres, sehingga menyebabkan kematian. Jadi cobalah gunakan ember, dan masukkan sebagian ember yang berisi bibit lele ke dalam kolam. Kemudian diamkan kurang lebih 30 menit agar bibit lele dapat keluar dengan sendirinya ke dalam kolam. Dalam penebaran benih, akan lebih baik jika Anda lakukan di pagi atau malam hari, karena waktu tersebut ikan lele cenderung lebih tenang.

Sortir Ikan Lele

Setelah ikan lele berumur kurang lebih 20 hari, Anda perlu melakukan penyortiran menggunakan bak untuk memisahkan lele berukuran besar dan kecil. Hal ini dilakukan untuk menghindari ikan lele kecil dari kekurangan makanan karena kalah cepat dengan lele berukuran besar. Jika tidak dipisahkan, ikan lele ukuran kecil akan lambat dalam pertumbuhannya,serta dapat mengurangi risiko ikan lele besar memangsa ikan lele kecil.

Atur Kualitas Air Kolam

Warna air kolam yang baik bagi ikan lele adalah hijau. Karena lele dapat bertahan hidup di air berlumpur, di mana warna hijau berarti banyak lumut di sekitar kolam. Air pada kolam ikan lele akan berubah menjadi merah ketika sudah dewasa dan siap panen. Meski, ikan lele tidak suka hidup di air jernih, Anda juga tidak boleh memasukkan sembarang air ke dalam kolam, karena Anda tidak akan tahu, apakah air tersebut mengandung bakteri atau parasit yang bisa menyebabkan penyakit pada ikan lele.

Perhatikan Kedalaman Kolam

Air pada kolam akan berkurang karena proses penguapan, sehingga Anda harus rutin menambahkan air kolam ke posisi normal. Tingkat kolam lele di bulan pertama adalah 20 cm, bulan kedua 40 cm, dan bulan ketiga 80 cm. Usahakan air kolam lele Anda tida terlalu dangkal, karena hanya akan membuat konsisi air dan membuat lele menjadi panas sehingga menyebabkan kematian pada lele. Anda juga bisa menambahkan tanaman air seperti eceng gondok atau talas ke dalam kolam. Dengan begitu, kolam akan menjadi teduh dan dapat menyerap racun dalam kolam.

Perhatikan Pakan Lele

Biasanya, ikan lele harus diberikan makan tiga kali sehari yaitu pulul 7 pagi, 5 sore, dan 10 malam. Jika Anda menemukan ikan lele aktif dan mendorongkan kepalanya, Anda bisa memberikan waktu makan tambahan. Dalam proses pakan budidaya lele, Anda dapat menggunakan pakan jenis sentrat 781-1 yang didalamnya mengandung nutrisi yang dibutuhkan lele, seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Dalam pemberian pakan, Anda juga tidak boleh melakukannya secara berlebih, karena hanya dapat menimbulkan berbagai penyakit akibat pakan yang mengendap dan tidak termakan oleh lele.

Pencegahan Hama & Penyakit

Hama dan penyakit merupakan salah satu faktor yang memengaruhi jumlah produksi menurun sehingga mempersulit keberhasilan budidaya lele. Untuk pencegahan hama, Anda dapat menggunakan penghalang agar tidak ada hewan liar yang masuk ke dalam kolam. Untuk menghindari penyakit, Anda dapat memberikan obat-obatan yang tersedia di toko perikanan.

Proses Panen

Ikan lele biasanya sudah dapat dipanen setelah 3 bulan semenjak bibit lele disebar. Pemanenan lele dapat dapat dilakukan dengan menyortir ikan yang layak dikonsumsi atau telah memiliki ukuran 4-7 ekor per kg, atau sesuai dengan keinginan pembeli.

Pasca Produksi

Sebelum Anda menebar bibit baru, ada baiknya untuk membersihkan kolam untuk mengurangi kotoran atau sisa makanan ikan lele sebelumnya. Dengan membersihkan kolam, Anda juga dapat mengetahui apakah masih ada ikan lele yang tertinggal, karena jika masih ada ikan di dalam kolam dan Anda telah menebar bibit baru, maka bibit lele baru akan habis di makan ikan lele yang siap panen tersebut.

Itulah beberapa tips yang dapat Anda lakukan sebelum memulai dan saat menjalankan bisnis budidaya ikan lele. Dengan melakukan semua tips di atas, bisnis ikan lele Anda akan lebih mudah berkembang dan membuat omzet bisnis Anda meningkat. Selain melakukan tips di atas, Anda juga tidak boleh melupakan untuk mencatat seluruh keuangan bisnis, mulai dari modal, biaya yang dikeluarkan, penjualan, dan sebagainya. Anda dapat mempermudah melakukan semua pencatatan tersebut hingga menjadi laporan keuangan yang akurat melalui Jurnal.

Kamis, 15 November 2018

Tidak ada komentar:
Sticker

     Stiker / Sticker adalah media informasi visual berupa lembaran kecil kertas atau plastik yang ditempelkan, atau istilah lainnya adalah etiket. Etiket adalah secarik kertas yg ditempelkan pada kemasan barang (dagangan) yang memuat keterangan (misalnya; nama, sifat, isi, asal) mengenai barang tersebut.
Dan ini adalah beberapa penjelasan tentang  jenis kertas stiker   :
  1. Stiker Vinyl
Stiker Vinyl merupakan sbeuah kertas stiker yang terbuat dari bahan Vinyl atau sebuah plastik lentur. Dengan menggunakan stiker Vinyl ini maka daya tahan jenis stiker ini memang sangat baik karena lebih tahan dengan air dan juga cuaca. Namun sayangnya  jenis kertas stiker ini tidak dapat di print dengan menggunakan printer Inkjet biasa, namun bisa diprint dengan menggunakan Laserjet print. Untuk jenis kertas stiker ini memiliki  permukaan yang glossy dan cocok yang biasanya diaplikasikan untuk stiker outdoor dan banyak pemesanan akrilik dengan stiker jenis ini.
  1. Stiker Bontaks
Stiker Bontaks merupakan sebuah stiker yang  mempunyai tekstur hanya seperti kertas biasa saja namun ternyata mempunyai daya rekat yang memang kuat. Karena stiker Bontaks ini memiliki daya rekatnya yang kuat maka jenis kertas stiker ini biasanya digunakan untuk stiker pada berbagai macam kemasan suatu produk. Jenis kertas stiker bisa dicetak dengan printer Inkjet dan dipotong dengan seukuran kertas HVS terlebih dahulu. Dan untuk  menambah daya tahan jenis kertas stiker ini bisa ditambah dengan  sebuah proses laminasi.
  1. Stiker Crome
Stiker crome adalah sebuah jenis kertas stiker yang mempunyai lapisan glitter atau bisa dibilang berkilau berkilau. Untuk jenis kertas stiker ini memang tak bisa diprint. Biasanya dipakai untuk scorlet kendaraan bermotor, agar  bila terkena goresan tidak langsung mengenai  body kendaraan bermotor itu.
  1. Stiker HVS
Stiker HVS merupakan jenis kertas stiker yang memiliki ukuran kertas HVS dan pastinya selalu ada di toko-toko buku. Untuk jenis kertas stiker ini bisa diprint dengan menggunakan sebuah printer tinta biasa. Untuk jenis stiker HVS ini memiliki daya tahan yang terbatas, dan lemnya juga mudah mengelupas. Karena memang memiliki daya rekat yang  kurang, untuk jenis  kertas stiker ini biasanya hanya digunakan untuk mencetak stiker souvenir-souvenir saja.
  1. Stiker Chromo
Stiker Cromo merupakan sebuah stiker (dari bahan kertas licin) yang memang bagus untuk dicetak separasi, juga memiliki daya lengket yang bagus biasa digunakan pada label botol, promosi, atau bsia juga stiker Pilkada. Namun untuk stiker jenis ini jika terkena hujan akan cepat luntur. Untuk  jenis kertas stiker ini cocok digunakan untuk promosi, tempelan di produk, stiker snack, dan lainnya.
Tidak ada komentar:
TOPI

   Topi adalah suatu jenis penutup kepala. Penggunaan Topi dimaksudkan untuk beberapa alasan. Umumnya digunakan sebagai aksesoris pakaian dan sebagai pelindung dari sinar matahari.. Dalam beberapa upacara seremonial dan keagamaan penggunaan topi dapat menjadi keharusan. Di dunia militer topi dapat menyatakan tingkat dan kepangkatan seorang pasukan.



   Snapback


Topi snapback adalah salah satu jenis topi yang saat ini menjadi populer di kalangan masyarakat. Pada tahun 90an memang topi snapback sudah ada tetapi semakin nya berkembang waktu hingga saat ini topi ini menjadi sangat populer dan sering digunakan oleh kalangan artis yang terkenal.

Kamis, 25 Oktober 2018

Tidak ada komentar:

 ONIGIRI


  Onigiri adalah sebuah makanan dari Jepang yang berupa nasi kepal. Onigiri bisa di dalam berbagai bentuk seperti bentuk segitiga/kotak/bulat dan berbagai bentuk lainnya, tapi biasanya onigiri berbentuk segitiga. Dulunya Onigiri cuman sebuah nasi yang dekepal lalu ditambah dengan garam sebagai penambah rasa, tapi sekarang sudah banyak sekali jenis jenis onigiri yang ada contohnya onigiri yang ditambahkan dengan nori (rumput laut kering yang berbentuk lembaran). 

   Sejarahnya onigiri pertama kali dibuat pada tahun 1987 tepatnya pada jaman Yayoi (zaman dalam pembagian periode sejarah Jepang pada abad ke-8 sebelum Masehi sampai abad ke-3 Masehi). 
Dahulu kalangan wanita di istana kaisar  menyebut Onigiri dengan nama lain Omusubi. 

   Biasanya Onigiri dibuat untuk bekal makan siang dan juga untuk bekal untuk piknik, biasanya juga onigiri dibuat untuk dimasukan kedalam bento (nasi kotak). Tidak seperti makanan Jepang lainnya yang cara makannya meggunakan sumpit, Onigiri dimakan dengan menggunakan tangan.

   Saya akan memberikan bagaimana cara membuat Onigiri sederhana, berikut adalah caranya:


1. Pertama tama siapkan bahan bahannya terlebih dahulu
    Bahan bahannya adalah:

  • Nasi
  • Nori
  • Isi untuk Onigiri tersebut (bisa diisi dengan daging sapi/ayam/ikan, buah palm dan juga bisa diisi bahan bahan lainnya)
  • Garam
  • Air

2.  Kedua kita basahi tangan kita dahulu dgn sedikit air agar nasi tidak menempel ditangan kita.

3.  Lalu kita ambil segenggam nasi laku kita kepal kepal sedikit.
4.  Setelah itu kita masukkkan/kita letakkan isi untuk onigiri tersebut dibagian tengah onigirinya, setelah itu kita kepal agar isian onigiri tersebut bisa berada didalam onigiri nya.

5.  Lalu kita kepal onigiri tersebut hingga berbentuk seperti yang kita inginkan (biasanya dibentuk segitiga, tapi onigiri tidak wajib berbentuk segitiga jadi kita bebas membuat onigiri dalam bentuk apapun), dan juga tidak lupa kita berikan sedikit garam dinasinya pada saat mengepal nasinya (garam digunakan untuk memberikan sedikit rasa asin pada onigiri tersebut. Garam bisa diganti dengan lada/penyedap rasa lainnya).

6.  Setelah itu, kita bungkus onigiri tersebut dengan nori. Kita boleh membungkus seluru onigiri tersebut dengan nori dan boleh juga hanya memberikan sedikit nori dibagian bawah onigiri tersebut, tergantung selera teman teman.

7.  Setalah itu Onigiri siap untuk dihidangkan :)

   Saran dari Saya,  jika ingin membuat onigiri sebaiknya menggunakan beras/nasi jenis Japonica, karena beras dengan jenis tersebut lebih mudah merekat dari pada jenis jenis nasi lainnya.

   Banyak jenis onigiri, seperti onigiri tanpa nori, onigiri pedas, dan masih banyak lagi jenis onigiri yang ada. Kita bisa menciptakan berbagai jenis onigiri sesuai dengan rasa dan bentuk yang kita inginkan. Di Indonesia sudah banyak rumah makan atau kedai kedai yang menjual onigiri, biasanya harga 1 onigiri berkisar dari 5000 - 10.000 rupiah, tergantung jenis dan isi dari onigiri tersebut. 

berikut adalah beberapa foto onigiri yang Saya miliki: